Weh, udah berapa hari ga posting lagi nih.. hehe :D
hmm.. cerita apa ya? :-/. Oh, ya. kemarin warga (yang punya KTP) Jakarta, mengikuti pemilu pilkada, yap pemilihan kepala daerah. Hayo, kemarin pilih siapa?.. hmm..?!
Pendapat pribadi soal-menyoal kepala daerah, menurutku, alangkah lebih baik sebuah daerah dipimpin oleh orang asli daerah tersebut. Kenapa?. Karena orang asli satu daerah pasti lebih cinta terhadap daerah asalnya dibanding kaum pendatang, itu perkiraanku. Karena di sana adalah tumpah darah pertama (ciye elah dikata perang, hehe :D ). Bukan begitu, maksudnya biar bagaimana pun daerah tersebut sudah seperti bagian dari tubuhnya, jadi pasti lebih menjaga dan punya (setidaknya niat) sesuatu yang dikerjakan untuk memanjukan daerah asalnya.
Bagaimana dengan Jakarta?. Hmm.. aku rasa untuk kota satu ini patut mendapat pengecualian. Kenapa?! karena Jakarta bukan hanya ibukota propinsi tapi juga ibukota negara. Jadi, aku tak mempermasalahkan dari manapun asal calonnya.
Ada 2 kandidat yang belum juga melihat profilnya, sudah saya coret dari pilihan yang akan kupilih.
1. Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli
Kenapa?. Kalau Ramli sendiri aku kurang tahu siapa dia, tapi melihat pasangannya Fauzi Bowo, jelas ini sudah aku blacklist lebih dulu. Alasannya ya, slogan yang tahun lalu yang diusung; "Serahkan pada ahlinya", nyatanya bagaimana? ahlinya apa tuh?. hehe :D
2. Jokowi - Ahok
Alasannya, Jokowi kan masih menjabat jadi Walikota Solo, kenapa dia ikut mencalonkan diri padahal masa baktinya belum juga selesai. Ditambah lagi dia belum mengundurkan diri. Memang itu tidak bertentangan dengan jam dinasnya. Akan tetapi, menurutku, dengan statusnya masih seperti ini, bagaimana jika dia sudah menjabat sebagai Gubernur DKI?. Apa ketika ada pemilihan kepala daerah di daerah lain dia akan berlaku seperti sekarang; belum habis masa bakti sudah pindah ke kota lain?!. who knows!
Memang harus kuakui dia sudah membantu Solo lebih baik, yaitu yang dikenal dengan "Mobil Esemka"-nya. Ini belum terjadi di daerah lain. Salut!.
Tapi tetap saja, perlakuannya terhadap kota Solo dengan ke Jakarta, ada rasa yang kurang sreg-lah buatku.
Jadi tinggal 4 yang tersisa. hehe :D siapa yang kupilih?. Rahasia. :p
Tetapi melihat hasil kemarin, jika yang maju kandidat terkuat, Foke Vs. Jokowi. Aku lebih baik memilih Jokowi dibanding Foke. Alasannya, ya. Lihatlah Jakarta kemarin selama Foke menjabat!. Ada apa dengan Jakarta?! Masih sama sebelum Foke menjabat, kan?!. Kecuali BKT.
Yang pasti siapapun nantinya yang jadi Gubernur Jakarta, doa warga pasti sama. Mudah-mudahan Jakarta menjadi lebih baik, khususnya dua hal masalah yang paling penting. Macet dan banjir bisa teratasi, setidaknya berkuranglah. :D
Salam untuk Jakartaku, Jakartamu, Jakarta kita semua. Siap menuju putaran ke-2. :)
Selamat pagi, Jakarta.
12 Juli 2012
Hamdi Yahya
hmm.. cerita apa ya? :-/. Oh, ya. kemarin warga (yang punya KTP) Jakarta, mengikuti pemilu pilkada, yap pemilihan kepala daerah. Hayo, kemarin pilih siapa?.. hmm..?!
Pendapat pribadi soal-menyoal kepala daerah, menurutku, alangkah lebih baik sebuah daerah dipimpin oleh orang asli daerah tersebut. Kenapa?. Karena orang asli satu daerah pasti lebih cinta terhadap daerah asalnya dibanding kaum pendatang, itu perkiraanku. Karena di sana adalah tumpah darah pertama (ciye elah dikata perang, hehe :D ). Bukan begitu, maksudnya biar bagaimana pun daerah tersebut sudah seperti bagian dari tubuhnya, jadi pasti lebih menjaga dan punya (setidaknya niat) sesuatu yang dikerjakan untuk memanjukan daerah asalnya.
Bagaimana dengan Jakarta?. Hmm.. aku rasa untuk kota satu ini patut mendapat pengecualian. Kenapa?! karena Jakarta bukan hanya ibukota propinsi tapi juga ibukota negara. Jadi, aku tak mempermasalahkan dari manapun asal calonnya.
Ada 2 kandidat yang belum juga melihat profilnya, sudah saya coret dari pilihan yang akan kupilih.
1. Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli
Kenapa?. Kalau Ramli sendiri aku kurang tahu siapa dia, tapi melihat pasangannya Fauzi Bowo, jelas ini sudah aku blacklist lebih dulu. Alasannya ya, slogan yang tahun lalu yang diusung; "Serahkan pada ahlinya", nyatanya bagaimana? ahlinya apa tuh?. hehe :D
2. Jokowi - Ahok
Alasannya, Jokowi kan masih menjabat jadi Walikota Solo, kenapa dia ikut mencalonkan diri padahal masa baktinya belum juga selesai. Ditambah lagi dia belum mengundurkan diri. Memang itu tidak bertentangan dengan jam dinasnya. Akan tetapi, menurutku, dengan statusnya masih seperti ini, bagaimana jika dia sudah menjabat sebagai Gubernur DKI?. Apa ketika ada pemilihan kepala daerah di daerah lain dia akan berlaku seperti sekarang; belum habis masa bakti sudah pindah ke kota lain?!. who knows!
Memang harus kuakui dia sudah membantu Solo lebih baik, yaitu yang dikenal dengan "Mobil Esemka"-nya. Ini belum terjadi di daerah lain. Salut!.
Tapi tetap saja, perlakuannya terhadap kota Solo dengan ke Jakarta, ada rasa yang kurang sreg-lah buatku.
Jadi tinggal 4 yang tersisa. hehe :D siapa yang kupilih?. Rahasia. :p
Tetapi melihat hasil kemarin, jika yang maju kandidat terkuat, Foke Vs. Jokowi. Aku lebih baik memilih Jokowi dibanding Foke. Alasannya, ya. Lihatlah Jakarta kemarin selama Foke menjabat!. Ada apa dengan Jakarta?! Masih sama sebelum Foke menjabat, kan?!. Kecuali BKT.
Yang pasti siapapun nantinya yang jadi Gubernur Jakarta, doa warga pasti sama. Mudah-mudahan Jakarta menjadi lebih baik, khususnya dua hal masalah yang paling penting. Macet dan banjir bisa teratasi, setidaknya berkuranglah. :D
Salam untuk Jakartaku, Jakartamu, Jakarta kita semua. Siap menuju putaran ke-2. :)
Selamat pagi, Jakarta.
12 Juli 2012
Hamdi Yahya