Yah, barangkali dengan menulis sesuatu kita bisa melepaskan "suatu rasa sesak" di dada.
Lis, sudah kubilang berkali persimpangan memang begitu. Hanya untuk bertemu kemudian berlalu. Bukan untuk saling kenal bagi pejalan sial seperti kita.
"Kita cukup mengingat dan mencatat percakapan. Tak perlu menjumlah almenak mengukur jarak berapa lama dan panjang untuk pertemuan berikutnya".
Begitulah sebaik-baiknya yang bisa kita lakukan.
[Jakarta, 28 Juni 2012]
2 komentar:
dalem banget dah.......
terimakasih sudah berkunjung balik, Noe :)
Posting Komentar